Wahyu MH

BUKU ADALAH KARTU NAMA TERBAIK...

Selengkapnya
Navigasi Web
CURHAT UNTUK PACE NADIEM DARI BUMI CENDERAWASIH

CURHAT UNTUK PACE NADIEM DARI BUMI CENDERAWASIH

Yang terhormat, Pace Nadiem. Perkenalkan saya Wahyu, MH. Seorang PNS yang bekerja di BP Paud dan Dikmas Papua. Salah satu tugas pokoknya adalah pengkajian program pembelajaran Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Dikmas (Pendidikan Masyarakat). Pemetaan mutu satuan pendidikan merupakan implementasi dari Tupoksi tersebut. Tugas pemetaaan mutu pendidikan mengharuskan saya berinteraksi dengan beberapa satuan Paud dan Dikmas di berbagai daerah, termasuk di pelosok pedalaman di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dua Provinsi ini adalah wilayah kerja balai kami.

Ketika mengunjungi satuan Paud, medan perjalanan yang kami lalui sangat menantang adrenalin. Diantaranya harus berjibaku menelusuri berbagai lokasi dan cuaca ekstrem. Dataran tinggi pegunungan yang menghampar luas hingga menuruni lembah yang curam ditambah cuaca dingin di pegunungan tengah Provinsi Papua. Kendati demikian rasa lelah dan takut itu terobati ketika melihat jejeran pegunungan dan hamparan lembah, sebuah pemandangan indah yang menakjubkan.

Selain itu, perjalanan dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus menggunakan jasa maskapai penerbangan. Untuk rute rute tertentu di pedalaman Kabupaten, kita harus menggunakan pesawat kecil. Seperti pesawat type Grand Caravan dengan penumpang 12 orang ditambah Pilot dan Co Pilot. Atau sejenis pesawat Pilatus yang hanya memuat 4 orang. Disitulah nyali kita diuji.

Pengalaman dan skill pilot sangat menentukan keselamatan selama dalam penerbangan. Kecelakan pesawat sering terjadi, dikarenakan menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem. Yang berubah dengan cepat, dari cerah menjadi berawan dan hujan deras disertai petir. Kadang menghadapi badai di angkasa.

Pengalaman selama dalam perjalanan itu, saya abadikan dalam sebuah buku yang telah saya terbitkan berjudul PETUALANG LITERASI (Sebuah Perjalanan Yang Mendebarkan).

Ketika saya berkunjung ke satuan Paud, sungguh sangat menyedihkan dan memilukan, kebanyakan Paud tidak mempunyai gedung sendiri. Mereka menggunakan balai kampung. Saling bergantian menggunakan tempatnya. Jika ada aktifitas pemerintah Kampung, maka Paud harus mengalah. Siswa diliburkan.

“Pernah suatu hari, ada warga yang berselisih karena masalah pembagian dana Kampung. Saat itu kami sedang melakukan aktifitas pembelajaran. Mereka sengaja mabuk dan melempari balai kampung, bahkan mau membakarnya. Bersyukurlah kami bisa selamat. di dalam gedung penuh dengan batu-batu dan balai kampung rusak parah” Cerita pilu seorang bunda Paud.

Selain permasalahan sarana dan prasarana, kompetensi dari guru-guru Paud juga sangat memprihatinkan, mereka mengajar seadanya dengan modal pengetahuan yang juga alakadarnya. Tapi yang patut disyukuri adalah, mereka mempunyai semangat yang menggebu-gebu untuk mencerdaskan peserta didiknya. Satu modal yang cukup kuat untuk melangkah dalam memajukan Paud.

Golden age atau usia emas, itulah yang sering disandangkan kepada Paud, namun usia emas Paud yang seharusnya di kelola sebagai pendidikan yang utama, pada kenyataan Paud sering dianaktirikan, tidak dianggap sebuah prioritas yang mendesak.

Para ahli psikologi mengatakan bahwa masa usia dini merupakan periode keemasan dalam perkembangan anak. Pada masa ini anak-anak mengalami lompatan kemajuan luar biasa baik secara fisiologis, psikis maupun sosialnya. Sehingga mereka sangat potensial untuk belajar apa saja. Pada masa ini pula kurang dari 100 milyar sel otak siap distimulasi/dirangsang agar kecerdasannya dapat optimal dikemudian hari.

Betapa pentingnya Paud, hal ini disadari betul oleh beberapa negara yang sadar dengan kemajuan bangsanya. Paud betul-betul dikelola secara profesional, layaknya mengelola sekolah formal. Di Paud itu hanya diajarkan tentang pembentukan karakter semata. Belajar berdisiplin, menjaga kebersihan, mencintai lingkungan sekitar, mencintai hewan dan sosial engineering. Singapura, Malaysia, Jepang, Korea serta negara Eropa, berkembang pesat, justru karena majunya kualitas Paud. Di Paud juga mulai diperkenalkan pendidikan kewirausahaan (Sosial finansial)

Masa-masa usia dini inilah yang menjadikan mereka mempunyai jiwa disiplin, karakter tidak mudah menyerah, etos kerjanya tinggi.

Salah satu aspek penting keberhasilan Paud, adalah kompetensi gurunya. Pengalaman penulis menjelajah di pelosok pedalaman provinsi Papua dan Papua Barat, kompetensi gurunya sangat memperihatinkan. Jauh dari standard yang diterapkan dalam SNP (Standard Nasional pendidikan). Di negara maju konon untuk mengajar Paud, gurunya wajib bergelar Magister Pendidikan. Mereka mendapatkan gaji dan tunjangan yang memadai. Itulah sebabnya banyak warganegaranya yang antri jadi guru. Bagi mereka Menjadi guru merupakan suatu kehormatan yang tinggi.

Suatu ketika, saya mengunjungi sebuah Paud, di sana ada salah seorang guru muda. Yang menarik adalah, ia merupakan lulusan universitas ternama di Ibu kota Jakarta. Ia rela mengabdi sebagai guru Paud di tempat ini.

“Kenapa ibu mau jadi guru Paud, bukankah dari sisi pendapatan, hal itu tidak menjanjikan?” Tanya saya ingin tahu.

“Memang benar, Pak. Kami hanya dapat insentif dari Pemda, yang dibayar 500 ribu per bulan dan dibayarkan setiap Triwulan, kadang di bayar setiap semester”. Ungkapnya sambil tersenyum kecut.

Itulah realitasnya, Pace Nadiem. Guru paud yang menjadi bagian terpenting dari hitam putihnya negeri ini di masa depan, hanya dihargai sejumlah nominal itu. itupun jika honor mereka tidak dipotong. Karena itulah, banyak yang tidak tertarik menjadi guru Paud, kecuali yang merasa terpanggil jiwanya. Sekali lagi menjadi guru paud itu adalah panggilan jiwa.

Di setiap Kampung, memang digelontorkan dana kampung setiap tahunnya. Salah satu pos peruntukannya adalah untuk dana pendidikan, termasuk Paud. Namun kebanyakan para Kepala Kampung abai atau mungkin tidak tahu. Mereka mengganggap Paud tidak begitu penting.

Pace Nadiem, tolong beritahu mereka. Tentu Pace harus koordinasi dulu dengan Kemendagri.

Sudah sejak lama Kemdikbud mengelola Paud. Namun perhatian secara massif baru di mulai dalam satu dekade terakhir. Direktorat Jenderal Paud dan Dikmas adalah institusi yang mengelola Paud dan Dikmas, yang UPT nya ada di setiap daerah. Salah satu programnya satu Kampung satu Paud. Namun program tersebut belum berjalan sesuai harapan, kendalanya, ya itu tadi. Jatah dana kampung untuk pendidikan belum dimaksimalkan.

Oh, ya sekedar info saja Pace Nadiem. Aplikasi go..go..go.yang Pace diciptakan itu, Jangan berharap bisa digunakan di sini, di pedalaman Papua. Pace adalah orang cerdas dan pembelajar. Informasi ini bisa menjadi dasar dalam membuat kebijakan pendidikan, khususnya Paud. Majulah Pendidikan Indonesia, majulah Paud Indonesia. Selamat datang dan selamat bertugas.

Sentani, 27 Oktober 2019

NB : Pace adalah panggilan akrab dalam bahasa Papua secara umum. Sebutan itu sama dengan Mas, Bang, Bung, Cak, Gus dsb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barokallah Pak Wahyu curhatnya

27 Oct
Balas

Terima kasih, Pak. Barakallah

27 Oct

"Yaa...Allah...yaa..Robb, sungguh diri ini seringkali tak bersyukur dengan begitu banyaknya nikmat yang Kau beri." Pak Guru, seringlah berbagi informasi seperti ini. Agar terus tumbuh rasa malu ini di dalam diri. "Petualang Literasi" yang tak terbayang oleh kami yang hidup di ibu kota provinsi. Semoga Pace Nadiem mendengar curhatan ini. Tetap semangat, Pak Guru dan seluruh pahlawan pendidikan di sana. Doa terindah untuk kalian, saudaraku sebangsa dan setanah air. Salam sehat , bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

27 Oct
Balas

Terima kasih, Bunda. Barakallah

28 Oct

Sungguh luar biasa, selamat berjuang bapak dan saudara semua

27 Oct
Balas

Terima kasih. Barakallah

27 Oct



search

New Post